Seseorang yang mengalami sakit jiwa biasanya kepribadiannya
terganggu, kurang mampu menyesuaikan diri dengan wajar, dan tidak
sanggup memahami masalahnya. Seringkali orang yang sakit jiwa merasa bahwa dirinya tidak sakit. Mereka malah menganggap dirinya normal, bahkan lebih baik dari orang lain.
Lalu, kenapa seseorang bisa sampai mengalami sakit jiwa? Sebenarnya ada dua hal yang menyebabkan seseorang mengalami sakit jiwa. Pertama disebabkan oleh adanya kerusakan pada anggota tubuh. Misalnya otak, sentral saraf atau hilangnya kemampuan berbagai kelenjar.
Kedua disebabkan oleh gangguang-gangguan jiwa yang telah berlarut-larut
sehingga mencapai puncaknya tanpa suatu penyelesaian secara wajar atau
hilangnya keseimbangan mental secara menyeluruh akibat suasana
lingkungan yang sangat menekan, ketegangan batin, dan lain sebagainya.
Ciri utama penderita gangguan jiwa adalah tidak bisa membedakan
antara orang sehat sengan orang sakit (gangguan jiwa) dan tak ada
penderita gangguan jiwa yang menyadari dirinya mengalami gangguan.
Secara umum, perbedaan tingkah laku orang sehat dengan penderita
gangguan jiwa sangat tipis.
Lalu, apakah Anda merasa memiliki gangguan jiwa? Untuk mengetahuinya, mari simak ciri-ciri orang yang mengalami sakit jiwa berikut ini:
1. Menarik diri dari interaksi sosial
Si penderita mulai memiliki keinginan untuk menyendiri, memiliki
khayalan yang sangat tinggi, dan menikmati kesendiriannya itu. Terlalu
menikmati kesendirian itu bisa memicu munculnya fantasi-fantasi semu.
Jika fantasi-fantasi tersebut berubah menjadi persepsi nyata dan
diyakininya, maka si penderita akan mulai berbicara sendiri atau dengan
fantasinya.
2. Kesulitan mengorientasikan waktu, tempat, dan orang
Si penderita mengalami ketidakmampuan untuk mengingat di mana dia berada dan jam berapa pada saat itu.
Orang dengan kesulitan orientasi ini terjadi karena memorinya hanya
berputar pada masalah-masalah yang dipikirkan sehingga kehilangan
kemampuan untuk mengenali waktu, tempat, dan orang lain.
3. Mengalami penurunan daya ingat
Pada saat si penderita diminta untuk melakuka perhitungan sederhana,
dirinya tidak mampu melakukannya dengan mudah. Perhitungan yang mudah
itu menjadi sebuah tugas sulit untuk dirinya. Selain itu, si penderita juga jadi tak bisa mengenal dan mengingat nama-nama orang yang pernah dikenalnya.
4. Mengabaikan kebersihan dan penampilan
Seseorang yang mengalami sakit jiwa mengabaikan kebersihan dan penampilan dirinya. Mereka menganggap penampilan dan kebersihan diri itu tidak penting. Bahkan, beberapa penderita gangguan jiwa sampai ada yang tidak mengenakan baju dan berkeliaran ke mana-mana.
5. Perasaannya selalu berubah-ubah
Si penderita bisa mengalami perubahan mood yang sangat cepat. perubahan yang sangat cepat itu membuatnya menjadi susah terkontrol. Stimulus yang sangat ringan juga bisa membuat mereka menjadi marah atau sedih secara berlebih.
6. Perilakunya aneh
Banyak perilaku aneh yang ditunjukkan seseorang jika
dirinya mengalami gangguan atau sakit jiwa. Misalnya, mengurung diri di
kamar, berbicara sendiri, tertawa sendiri, marah berlebihan sengan
stimulus ringan, berjalan mondar-mandir, berjalan tanpa arah dan tujuan
yang jelas, serta menangis secara tiba-tiba.
7. Enggan melakukan apa-apa
Si penderita gangguan jiwa berusaha untuk tidak melakukan apa-apa bahkan marah jika diminta untuk melakukan sesuatu.
Itulah ciri-ciri orang yang mengalami gangguan jiwa.
Jika Anda menemukan beberapa gejala tersebut pada diri sendiri atau
orang lain, maka alangkah baiknya memeriksakan yang bersangkutan ke
Psikiater, Dokter Spesialis Jiwa, atau Klinik penyembuhan gangguan jiwa
agar bisa ditolong secepat mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar